Rangkuman Bab 2: KONSEP DAN TERM

03.35

A.    Pengantar

Komunikasi dari sisi verbalitasnya dibagi 2, yaitu
1.      Komunikasi verbal : komunikasi dengan kata-kata
2.      Komunikasi non verbal : Komunikasi tanpa kata-kata
l Term (kata) adalah fondasi logika , term dapat dikembangkan menjadi proposisi dan silogisme
l Penggabungan term Γ¨ proposisi (Proposisi lain dikaitkan ) Γ¨ silogisme
l Hubungan antara term, silogisme, proposisi, dan logika : Logika berfondasikan silogisme, silogisme terbentuk dari proposisi-proposisi, dan proposisi gabungan term.

B.     Konsep
l Konsep adalah gagasan tentang sesuatu
l Dalam istilah semiologi Ferdinand D. Saussure, konsep adalah signifiant (petanda).Ia adalah suatu yang ditandai . Sesuatu yang diwakili tanda. Ia hadir dalam pikiran meski kadang belum mewujud dalam ujaran dan tulisan.
 l Maritain, pakar logika dari Prancis, mendefinisikan konsep dengan “that which the mind produces or expresses within it self”. Konsep merupakan hasil produksi, ekspresi dan pemahaman akal tentang sesuatu
 l Kondisi Konseptual Prabahasa : Kondisi dimana konsep yang ada belum bisa diungkapkan , hal ini dipengaruhi oleh dua hal :
1.      Kekuatan mental yang memungkinkan menghasilkan konsep ( Metal concept : akal yang berpikir)
2.      Objek yang dituju oleh kekuatan mental itu ( Objective concept : Sesuatu yang dipikirkan akal yang berpikir)
lMenurut Maritain, akal pada dasarnya menangkap hal yang sederhana (Simple apprehension). Pemahaman ini memunculkan dua jenis konsep :
1.      Konsep nonkompleks (simple) : konsep yang dapat dicerna begitu saja
2.      Konsep Kompleks : Konsep yang sulit dicerna 
l Jenis Jenis Konsep Berdasarkan Pemahaman Sederhana



Simpel pada dirinya
Simple dipahami
Kompleks pada dirinya
Kompleks dipahami
Incomplex re et voce
v
V


Incomplex re non voce
V


v
Complex re non voce

v
V

Complex re et voce


v
v

l Contoh :
1.      Incomplex re et voce = Kata “manusia”, bisa langsung dimengerti maksudnya
2.      Incomplex re non voce = “Hewan rasional “ , simpel katanya tapi sulit dipahami
3.      Complex re non voce = “filsuf” , rumit katanya tapi mudah dipahami
4.      Complex re et voce = “pakar filsafat” keduanya sulit dipahami

l Konsep mempunyai isi dan luas . Maritain menyebut isi dengan comprehension  dan luas dengan extension.
l Komprehensi adalah semua unsure makna yang terkandung di dalam konsep
Ekstensi berhubungan dengan semua objek/benda/realitas yang dapat dikenai atau dituncuk oleh konsep tertentu. Contoh : “filsuf berisi komprehensi , orang yang mendalami filsafat. Berisi ekstensi , orang-orang seperti Aristoteles, Socrates, dll.
l Ekstensi  >< Komprehensi. Semakin besar komprehensi suatu konsep, semakin sempit ekstensinya dan semakin abstrak acuannya , begitu juga sebaliknya
l Komprehensi konsep menderivasikan dua konsep yaitu :
1.       Konsep konkret, suatu konsep disebut konkret jika konsep itu berada pada subjek    yang  ditentukan.
2.    Konsep abstrak, tidak berada pada subjek yang ditentukan.  
l Ekstensi konsep menderivikasikan lima konsep yaitu :
1.      Konsep kolektif : mengacu pada kelompok . Contoh : Kelas D, Kesebelasan, Anggota TNI (Mencakup semua individu yang ada di kelompok tersebut )
2.      Konsep divisive :  Penamaannya dapat dibagikan ke tiap entinitas yang layak disemati .Mencakup individu-individunya  Contoh : “Kabinet Kerja “.Susi Pudjiastuti , Khofifah
3.      Konsep singular : Konsep yang mengarah pada satu hal tertentu . Contoh : Kelas itu , kesebelasan ini, Ibu Susi.
4.      Konsep partikular : Konsep yang merujuk pada hal yang tak tentu minimal satu. Contoh : sebagian atlet, beberapa kesebelasan.
5.      Konsep universal :  Melingkupi suatu hal secara menyeluruh . Contoh : semua atlet, semua kelas.

C.    Term
l Term merupakan manifestasi sosial  dari konsep (penyebutan sesuatu)
l Konvensi (kesepakatan). Penyebutan sesuatu tidak akan dikomunikasikan dengan baik dengan pihak lain tanpa kesepakatan, walau pada awalnya bersifat suka-suka (arbiter)
l Term muncul dari konsep personal yang diutarakan secara arbiter lalu dikonvensikan
l Pembentukan term didahului konvensi namun pada  momen tertentu konvenci muncul terlebih dahulu
lTerm tunggal : Term terdiri dari satu kata. Term majemuk : Term dari gabungan beberapa kata
l Aristoteles menyebut term majemuk dengan term kompleks (gabungan dari term-term simpel) dan term tunggal dengan term simpel ( term yang menandai substansi, kuantitas, kualitas, relasi, tempat, waktu, posisi, kepemilikan, tindakan dan objek penderita)
l Term merupakan penanda bagi petanda, dimana penanda adalah suatu yang menandai (signifier) dan petanda adalah suatu yang ditandai (signified)
lTerm sinonim : Term yang mengacu pada berbagai benda dengan satu sebutan . Contoh : “bunga” menandai mawar, kamboja, anggrek
Term homonim : Term yang memiliki satu sebutan untuk berbagai etinitas dengan makna yang berbeda. Contoh : Bisa , berarti dapat atau berarti racun ular .Bisa dilihat dalam penggunaan kalimat .
Term paronim : Term yang berkembang sedemikian rupa sebutannya dan maknanya meski dasarnya satu karena diacukan pada hal yang berbeda. Contoh : kata dasar tulis bisa menjadi penulis, menulis , tulisan , dan masing-masing itu memiliki arti yang berbeda
l Logikawan lain menambahkan term analog pada bagian ini. Term analog menunjuk pada dua realitas atau lebih dalam arti sama sekaligus berbeda
l Komentator Organon seperti Owen menyinonimkan term sinonin=term univok, term homonym=term equivok, term paronim=term derivative
l Menurut Joyce, Professor logika Universitas Oxford , term analog dan term equivok tidak berguna karena logika membutuhkan kepastian demi kebenaran , sedangkan kedua term tersebut mengalami percabangan arti.
l Dalam proposisi, term membentuk  dua :
1.      Term subjek : Term yang mengacu pada siapa atau apanya sebuah pernyataan .
Contoh : Jokowi adalah presiden Indonesia, kata Jokowi disini merupakan term subjek
2.      Term predikat : Gabungan kata yang memiliki satu arti . Seperti dalam contoh kalimat diatas, “Presiden Indonesia “ adalah term predikat.
l Term singular : Term yang mengacu pada satu hal tertentu . Contoh : “presiden Indonesia” pada kalimat diatas
  Term partikular : term yang mengacu pada suatu hal yang tak menentu minimal satu. Contoh : Sebagian pendiri Indonesia , dalam proposisi Sebagian pendiri Indonesia adalah orang Minangkabau.
  Term universal : Term yang mengacu pada suatu hal dalam jumlah banyak dan tanpa terkecuali. Contoh : Semua presiden Indonesia adalah WNI.
l Ditinjau dari segi isi ada 2 jenis term yaitu Kategorimatis (term yang memiliki arti tanpa ada penambahan kata-kata lain ). Contoh : guru, buku, merah, dan term sinkategorimatis (term yang jika berdiri sendiri tidak memiliki arti, untuk dapat memiliki arti harus ada penambahan-penambahan kata-kata lain. Contoh :dari, kepada, dan .
l Term Kategorimatis dibedakan menjadi tiga :
1.      Term kategorimatis univocal : term yang dikenakan kepada beberapa hal atau benda dalam arti yang sama. Contoh : Kelici adalah hewan, kuda adalah hewan. Term hewan disini digunakan dalam arti yang sama
2.      Term kategorimatis equivocal : Term yang dikenakan kepada beberapa hal atau benda dalam arti yang berbeda-beda. Contoh : kambing itu adalah kambing hitam . Ahmad adalah orang yang sering dijadikan kambing hitam . Arti kambing hitam dalam dua kalimat tersebut memiliki arti yang berbeda.
3.      Term kategorimatis analogis : Term yang dikenakan kepada beberapa hal atau benda dalam arti yang berlainan namun dari segi tertentu memiliki kesamaan. Contoh kata sakit pada “orang sakit” dan “rumah sakit”. Term kategorimatis analogis dibagi 2 yaitu :
1.      Attributif : Term yang terutama digunakan dalam arti sesungguhnya, namun digunakan pula untuk hal-hal lain itu memiliki hubungan tertentu dengan arti yang sesungguhnya .
Contoh : kata sakit seungguhnya adalah untuk orang atau binatang, namun jika digunakan dalam kata rumah sakit maka akan berarti beda tetapi masih ada hubungan.
2.      Proporsional : term yang digunakan untuk hal yang berbeda namun memiliki persamaan yang sebanding . Contoh : Daun tumbuh-tumbuhan, daun telinga , daun pintu.


D.    Penutup
Manifestasi konseptual itu merupakan fondasi penting bagi logika. Logika yang berpuncak pada argumentasi (silogisme) tidak akan mencapai puncaknya tanpa rangkaian kalimat (proposisi) yang terbentuk dari rangkaian kata (term) yang memiliki pengertian (konsep).

E.     Soal Latihan
1.      Jelaskan perbedaan term sinonim, homonym, paronim!
Term sinonim : Term yang mengacu pada berbagai benda dengan satu sebutan . Contoh : “hewan” menandai jerapah, gajah, kelinci
Term homonim : Term yang memiliki satu sebutan untuk berbagai etinitas dengan makna yang berbeda. Contoh : apel , berarti sebuah jenis buah dalam kalimat apel itu sangat manis rasanya, dan bisa berarti suatu kegiatan dalam kalimat sebelum acara inti dimulai, akan dilaksanakan apel pembukaan terlebih dahulu.
Term paronim : Term yang berkembang sedemikian rupa sebutannya dan maknanya meski dasarnya satu karena diacukan pada hal yang berbeda. Contoh : kata jalan , akan berganti makna jika ditambahkan imbuhan, seperti berjalan, pejalan .
2.      Mengapa term analog dan term equivok dianggap tidak berguna dalam logika?
Pada dasarnya logika membutuhkan sesuatu yang pasti agar dapat menimbulkan sesuatu yang benar, namun kedua term tersebut dapat memiliki arti ganda/bercabang
3.      Tentukan mana term yang yang singular, partikular, atau universal !
Singular : Orang itu belum makan nasi
Partikular : Ada pihak yang bertanggung jawab pada kasus ini
Universal : Manusia membutuhkan oksigen untuk bernapas

Sumber:
Maarif, Zainul, 2015 Logika Komunikasi, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta       
Rapar, Jan Hendrik. Pengantar Logika Asas-Asas Penalaran Sistematis.Yogyakarta:Kanisius Media, 1996

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images