Rangkuman Bab 3: KLASIFIKASI, DIVISI DAN DEFINISI

03.39

A. Klasifikasi
Bentuk paling sederhana dari identifikasi kompleksitas dunia adalah mengenali objek di dalam dunia itu (recognation). Objek dikenali lantaran keseringan berinteraksi dengannya.Interaksi intensif itu awalnya membentuk konsep, lambat laun mewujud term. Objek yang telah terkonsep dan ditermkan itu kemudian dikaitkan dengan objek lain yang mirip  dengannya pada titik tertentu. Di momen pengkaitan itu klasifikasi sedang dilakukan.
Sellars menyatakan bahwa "classification,unconscious or conscious,is the only way in which we can handle our complex world of individual things." klasifikasi adalah cara untukmengatasi kompleksitas dunia.
Lebih lanjut Profesor Universitas Michigan itu mendefinisikan klasifikasi dengan "the process of grouping things together according to their possession of certain selected common attributes."Mengklasifikasi adalah menggabungkan berbagai hal berdasarkan atribut tertentu yang dimiliki mereka bersama ,dimana atribut itu dianggap sebagai suatu kelas sedangkan hal-hal yang memiliki atribut itu disebut sebagai anggota kelas.
Klasifikasi sebagai suatu entitas memiliki beberapa kelas. Kelas pertama disebut denganklasifikasi alamiah (natural classification). Kelas kedua disebut dengan klasifikasi buatan (artificial classification).

Klasifikasi alamiah diterapkan untuk menata sesuatu berdasarkan sifat dasarnya. Klasifikasi buatan tak seilmiah klasifikasi alamiah.Klasifikasi buatan diarahkan untuk memungkinkan kita menangani kompleksitas sesuatu di kondisi tertentu secepat dan semudah mungkin. Klasifikasi buatan punya 2 bentuk :klasifikasi indeks dan klasifikasi diagnostik.Klasifikasi indeks merupakan pengelompokan sesuatu berdasarkan atribut eksternal sesuatu itu,sedangkan klasifikasi diagnostik adalah klasifikasi yang ditujukan untuk mengidentifikasi objek.
Bagaimana cara memisahkan suatu genus menjadi spesies ? Bagaimana pula membuat spesies-spesies bagi semua hal yang dicampur oleh genus ?
Menurut Jevons,"All these difficulties are avoided in the perfect logical method of dividing each genus into two species and not more than two, so that one species possesses a particular quality , and the other does not." Cara untuk mengatasi persoalan tersebut adalah dengan memisahkan satu genus menjadi hanya dua spesies berdasarkan satu prinsip.
B. Divisi
Meski tak serupa, divisi terkait erat dengan klasifikasi . Pasalnya, divisi merupakan subklasifikasi, bahkan metode untuk menguji keabsahan klasifikasi.
Klasifikasi tak hanya mencari genus dari sesuatu,tapi juga mencari spesies sesuatu itu diantara genusnya. Ketika genus objek pencarian ,klasifikasi murni yang diterapkan. Namun,ketika yang menjadi objek pencarian adalah spesies,maka klasifikasi telah bergeser menjadi divisi,karena genus mulai pecah,padahal divisi adalah tindakan memecah genus menjadi berbagai spesies.
Genus itu term umum yang dapat dipecah dengan memberinya suatu  yang membedakanunsur-unsurnya. Genus disebut juga dengan tatum divisum ( entitas yang dipecah ). Pecahan dari genus itu disebut dengan spesies yang merupakan membran divedentia (anggotayang memisah). Adapun atribut pembeda spesies disebut diferensia yang merupakan fundamentum divisionis (basis divisi ).
Diferensia disebut sebagai basis divisi karena dengannyalah divisi memungkinkan untuk dibuat. Divisi seperti disitir oleh Whatlely adalah enumerasi atas satu hal menjadi banyakhal. Divisi memecah genus menjadi beberapa spesies. Sesuatu yang mungkinkan pencacahan itu adalah diferensia. Karena itu diferensia disebut sebagai fundamentum divisionis.
Dengan diferensia, muncul beberapa bentuk divisi,antara lain divisi fisik, divisi metafisik,divisi verbal, divisi logis, divisi dikotomis dan divisi klasifikatif.
Divisi fisik adalah pembagian sesuatu yang fisik dari keseluruhannya menuju bagian-bagiannya. Pada sesuatu yang fisik, minimal terdapat dua bagian besar ,yaitu bagian essensialdan bagian aksidental. Yang dimaksud dengan bagian esensial adalah bagian yang niscaya bagi keseluruhan sesuatu yang didivisikan, dimana sekiranya bagian itu tiada, maka keseluruhan sesuatu itu runtuh. Adapun bagian aksidental adalah bagian riil dari keseluruhansesuatu yang didivisikan, namun tidak merupakan sesuatu yang niscaya baginya,dimana ketiadaan bagian itu tidak meniadakan eksistensi keseluruhannya.
Di divisi metafisik, bagian-bagian yang dpt terindra seperti bunga dan batang pohon tidak lagi dibahas. Pasalnya ,divisi metafisik adalah pemecahan suatu hal menjadi beberapa bagian tidak secara kasat mata, melainkan secara rasional.
Divisi verbal adalah pemecahan term ambigu menjadi berbagai pemaknaan . Stephen Yablo mengatakan " the essential properties of a thing are the ones it needs to possess to be the thing it is. But this can be taken in several ways. Traditionally it was held that F is essential to X if and only if to be F is part of 'what X is ',as elucidated in the definition of X,". Upaya Yablo menjelaskan esensi dengan huruf F dan X merupakan contoh divisi verbal.
Divisi logis adalah divisi atas universalia menjadi berbagai kelas/individual. Universalia adalah istilah lain bagi genus ,yaitu term umum yang dapat dispesifikasikan pada kelas yang lebih rendah dan individu yang lebih spesifik . Spesifikasi sedemikian rupa itu disebut sebagai divisi logis.
Divisi dikotomis adalah pemisahan genus, berdasarkan satu prinsip , menjadi dua spesies:yang satu afirmatif, yang lain negatif. Divisi dikotomis tak selalu memuaskan meski memudahkan pembagian. Divisi klasifikatif sangat mirip klasifikasi. Hanya saja klasifikasi mencari dasar bagi sesuatu, sedangkan divisi klsifikatif mencari cabang bagi sesuatu.
Supaya divisi tidak membingungkan ,para logikawan menentukan syarat-syarat bagi divisiyang tepat. Bagi Sellars,syarat itu ada dua. Bagi Whatlely,tiga. Bagi Bani dan Clarke,empat. Dan bagi Stock,enam. Karena itu syarat-syarat digabungkan yang sama dengan menyebutkan satu kali saja ,disamping mengungkapkan syarat-syarat yang berbeda ,hingga didapatkan sebelas syarat berikut :
1. Divisi harus komplet.
2. Spesies-spesies yang dipisahkan dari genus tidak boleh tumpang tindih.
3. Masing-masing bagian divisi langsung ditempatkan di kelasnya berdasarkan prinsip   pembagian ,tanpa kelas perantara.
4. Setiap anggota divisi haruslah term umum.
5. Setiap bagian yang memisah (spesies) harus lebih rendah dan dekat maknanya daripada sesuatu yang dipisah (genus).
6. Akumulasi dari semua unsur yang memisah (spesies) sama dengan hal yang dipisah (genus).
7. Tidak ada satupun dari bagian (spesies) yang tidak tercakup oleh keseluruhan (genus).
8. Yang dipecah harus dapat dipredikati oleh hal yang memecah.
9. Basis untuk memisahkan sesuatu harus satu, supaya tidak terjadi kekacauan divisi.
10. Basis pemisah harus dapat memisahkan genus,supaya terdapat hal yang dipisahkan.
11. Prinsip yang memisahkan genus harus aktual,simpel,mempunyai tujuan dan merupakan karakter utama.

C. Definisi
Menurut Y.P.Hayon, definisi adalah "penentuan batas pengertian sebuah istilah atau konsep secara singkat,tepat ,jelas,padat dan lengkap,sehingga istilah yang hendak dirumuskan itu dapat dimengerti secara jelas dan dapat dibedakan dari istilah-istilah lain.
Ada dua kata kunci di definisi versi Hayon tersebut, yaitu jelas dan terbedakan. Sebagaimana diungkapkan oleh filsuf Prancis,Rene Descartes, sesuatu dapat dipahami dengan baik bila dijelaskan dan dibedakan dari yang lain. Jadi, definisi atas sesuatu memerlukan kejelasan (clarity)dan kebedaan (distinctness) sesuatu itu.
Selain jelas dan terbedakan, definisi, dalam literatur logika Arab (mantiq) juga memerlukan dua kategori, yaitu jΓ’mi' dan mΓ’ni'.jΓ’mi' berarti mencakup keseluruhan. Sedangkan mΓ’ni' berarti mencegah. Jadi ,definisi yang jΓ’mi' dan mΓ’ni adalah definisi yang mencakup seluruh unsur-unsur yang memang harus dicakup sekaligus mencegah unsur-unsur lain yang tak seharusnya masuk.
Definisi yang sedemikian rupa sangat diperlukan, antara lain untuk menghilangkan ambiguitas, menjernihkan arti, dan memengaruhi sikap.
Ada dua cara untuk membuat definisi yang tepat. Pertama ,memahami unsur-unsur definisi. Kedua ,mengetahui beberap teknik membuat definisi.
Unsur definisi ada dua, yaitu (1) istilah yang hendak dijelaskan,dan (2) penjelasan atas istilah tersebut. Pakar logika,seperti Irving M. Copy dan Carl Cohen ,menyebut unsur pertama dengan definiendum,sedangkan unsur kedua disebut definiens. Definiendum secara sederhana dapat dimengerti sebagai term. Adapun dediniens adalah definisi itu sendiri.
Menurut Irving M. Copi dan Carl Cohen,sedikitnya ada sembilan macam teknik mendefinisikan definiendum: (1) definisi stipulatif, (2)definisi leksikal, (3) definisi presisi,(4)definisi teoretis (5) definisi persuasif (6) definisi ostensif (7) definisi sinonim (8) definisi operasional (9) definisi analitis. Namun sembilan teknik itu dapat disederhanakan menjadi dua teknik, yaitu teknik definisi tradisional dan teknik definisi kreatif. Ragam definisi tersebut ada tujuh yang termasuk dalam teknik definisi tradisional yang mengarah pada hal yang sudah ada dan baku,serta menuntut pada ketepatan.
Teknik definisi kreatif justru mendorong ke arah kebaruan. Dari 9 teknik definisi diatas ,hanya 2 yang menjadi bagian dari teknik definisi kreatif ,yaitu teknik definisi stipulatif dan teknik definisi persuasif.
Teknik definisi yang pertama adalah teknik definisi stipulatif. Copi dan Cohen memaknai definisi stipulatif sebagai "the definition that arises from deliberate assignment of meaning" definisi yang muncul dari penempatan makna secara sengaja pada suatu term.
Mirip dengan definisi stipulatif, definisi persuasif juga menghadirkan makna baru bagi suatu term. Hanya saja ,definisi persuasif bertujuan untuk membujuk: mengatasi perdebatan dengan memengaruhi perilaku dan mengendalikan emosi.
Definisi ostensif disebut juga dengan definisi demonstratif. Ia merupakan definisi tentang sesuatu melalui contoh. Meski tampak sederhana ,definisi ekstensif tetap berguna terutama untuk menjelaskan sesuatu kepada anak-anak atau kepada orang asing atau untuk belajar bahasa asing. Tapi ,definisi ostensif punya batas. Ia hanya berguna pada kata yang punya acuan visual.
Teknik definisi sinonim adalah salah satu teknik definisi yang dapat melengkapi kekurangan teknik ostensif. Teknik definisi sinonim mengandalkan padanan kata bagi definiendum. Ia dapat digunakan untuk menjelaskan kata-kata visual ataupun kata-kata metafisika.
Definisi leksikal lawan dari definisi stipulatif. Definisi leksikal mengembalikan term pada makna yang lazim baginya.
Definisi presisi adalah definisi yang menghindari kerancuan makna pada suatu term, seiring dengan munculnya polisemi dan multi interpretasi pada suatu term.
Ranah hukum tak seluas ranah akademik. Di UU ,sesuatu bisa dibatasi pengertiannya sedemikian rupa,sementara diranah akademik ,yang sudah ditentukan masih dapat ditinjau ulang, dan diberi ketentuan baru lalu dijadikan sebagai acuan pemikiran . Ketentuan baru yang rasional bagi sesuatu itu disebut dengan definisi teoretis.
Keragaman definisi teoretis itu harus diatasi dengan menentukan definisi yang dijadikan sebagai acuan operasional . Definisi praktis yang dirujuk untuk mengerjakan teori itu disebut dengan definisi operasional .
Definisi analitis-konotatif adalah definisi yang mengurai makna konotasi konvensional pada suatu term.
Genus adalah sesuatu yang lebih umum dan mencakup definiendum.
Menurut Stock, definisi analitis-konotatif dianggap benar jika menaati aturan-aturan berikut ini :
1. Atribut yang dipilih untuk menjelaskan definiendum harus hal yang fundamental pada definiendum itu.
2. Definiens harus cocok dengan definiendum, tidak terlalu sempit atau luas.
3. Definiens harus lebih jelas daripada definiendum.
4. Definiens diharapkan berisi atribut sedikit mungkin tapi cukup untuk menjelaskan definiendum.
5. Definiens tak seharusnya terbentuk metafora.
6. Definiens tak boleh berisi definiendum.
7. Definiens tak seharusnya bersifat negatif sejauh masih dimungkinkan untuk menjelaskan definiendum secara afirmatif.

Soal latihan :
1.      Sebutkan ragam divisi dan syarat-syarat divisi yang tepat !
Jawab :
Ragam divisi :
1.      Divisi fisik
2.      Divisi metafisik
3.      Divisi verbal
4.      Divisi logis
5.      Divisi dikotomis
6.      Divisi klasifikatif
Syarat-syarat divisi :
1.      Divisi harus komplet
2.      Spesies-spesies yang dipisahkan dari genus tidak boleh tumpang tindih
3.      Masing-masing bagian divisi langsung di tempatkan di kelasnya berdasarkan  prinsip pembagian
4.      Setiap anggota divisi haruslah term umum
5.      Setiap bagian yang memisah (spesies) harus lebih rendah dan dekat maknanya daripada sesuatu yang dipisah (genus)
6.      Akumulasi dari semua unsur yang memisah (spesies) sama dengan hal yang dipisah (genus)
7.      Tidak ada satupun dari bagian (spesies) yang tidak tercakup oleh keseluruhan (genus)
8.      Yang dipecah harus dapat dipredikati oleh hal yang memecah
9.      Basis untuk memisahkan sesuatu harus sattu,supaya tidak terjadi kekacauan   divisi
10.  Basis pemisah harus dapat memisah genus, supaya terdapat hal yang dipisahkan
11.  Prinsip yang memisahkan genus harus aktual, simpel, mempunyai tujuan dan merupakan karakter utama
2.      Jelaskan persamaan dan perbedaan antara definisi dan divisi !
Jawab :
Persamaannya adalah divisi dan definisi sama-sama memecah sesuatu menjadi beberapa bagian.
Perbedaannya adalah divisi adalah tindakan memecah genus menjadi berbagai spesies,sedangkan definisi adalah penentuan batas pengertian sebuah istilah atau konsep secara singkat, tepat, jelas, padat, dan lengkap,sehingga istilah  yang hendak dirumuskan itu dapat dimengerti secara jelas dan dapat dibedakan dari istilah-istilah lain.
3.      Apa yang dimaksud dengan jami’ dan mani’ dalam definisi ? buatkan contoh !
Jawab :
Jami’ berarti mencakup keseluruhan. Sedangkan mani’ berarti mencegah. Jadi,definisi yang jami’ dan mani’ adalah definisi yang mencakup seluruh unsur-unsur yang memang harus dicakup sekaligus mencegah unsur-unsur lain yang tak seharusnya masuk.

Sumber: Maarif, Zainul, 2015 Logika Komunikasi, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images